Efek domino? apa itu? kok repot-repot amat ngebahas itu.
Ya karena mungkin saja penting, makanya di bahas.
Muncul lagi pertanyaan, lalu apa pentingnya coba?
Udah ah, repot amat mau baca. Baca dulu deh, baru komentar soal efek domino 😉
“Oh ya satu pertanyaan lagi, emang domino ada hubungannya dengan bacapikiran?”
“Maka dari itu, kita akan cari tahu bersama-sama apakah terdapat benang merah diantara mereka? hahaha ” (Maaf kan kegilaan saya)
Definisi
“An allusion to a row of dominoes in which the fall of one leads to a cascade of falling pieces”
Menurut cuplikan diatas dapat kita artikan secara bebas.
Bahwa efek domino adalah sebuah kiasan dari sederet domino yang mana apabila kita jatuhkan salah satu ujungnya, akan menjatuhkan domino yang lain pula. Hingga semua deretan domino ini terjatuh.
Dan ternyata kejadian seperti ini tidak hanya terjadi pada domino yang kita tempatkan sedemikian rupa saja, namun hal seperti ini juga dapat terjadi pada permasalahan kehidupan kita sehari-hari. Ada satu kejadian yang dapat memicu kejadian-kejadian lain, sehingga menjadi sehingga rantai kejadian yang saling terhubung.
Contohnya begini:
Baca Juga: Quarter Life Chrisis
Bayangkan ada sekumpulan anak-anak. Diantaranya ada seorang anak yang paling besar dan kejam.
Dia berlagak sebagai diktator dan semena-mena terhadap anak-anak yang lain. Tetapi semua anak dalam perkumpulan itu menurut saja, karena tidak ada yang berani memberontak.
Nah, karena lama-kelamaan tingkah laku sang diktator ini semakin menjadi-jadi dan sudah kelewat batas. Akhirnya muncul satu anak yang tergerak hatinya untuk memberontak.
Walaupun kemungkinan berhasilnya adalah mustahil, tapi berkat satu orang yang berani mengorbankan dirinya inilah muncul kesadaran.
Akhirnya banyak anak-anak yang lain ikut tergerak untuk berani memberontak. Karena di lawan dengan persatuan, alhasil sang diktator dikeroyok dan di usir dari perkumpulan itu.
Nah, dari contoh diatas mungkin sebagian teman pembaca mengira bagian yang kita sebut domino efeknya adalah ketika ada satu pemberontak muncul pemberontak-pemberontak lainnya.
Hal itu tentu saja benar, namun dari keseluruhan kejadian di atas adalah bagian dari efek domino!
Bagaimana bisa?
Jadi begini, awalnya adalah sebuah perkumpulan yang tenang dan damai.
Karena muncul sebuah kejadian yang semena-mena maka timbul kejadian satu pemberontakan, pemberontakan itu menimbulkan pemberontakan-pemberontakan lain, lalu hasil dari pemberontakan itu adalah pengusiran terhadap sang diktator.
Padahal…
Jika sang pemicu tidak merubuhkan domino pertama, maka tidak akan jatuh pula potongan akhir domino…
Yaitu terusirnya dia dari kelompok itu.
Jika teman pembaca adalah seorang tipe analis (orang yang suka menganalisa), maka akan sering menjumpai fenomena ini.
Dan bahkan mungkin lebih dari itu, teman pembaca dapat menelusuri kejadian yang menjadi potongan domino pertama (baca. sumber/ penyebab).
Atau malah lebih lagi, yaitu dengan kemampuan analisa dan perencanaan yang bagus kita malah dapat membuat rangkaian kejadian ini (kalo ini pasti tipe-tipe orang manipulator, hahaha).
Ps. Efek domino ini juga sering disebut teori, kenapa teori ? ya karena hal ini bisa di pelajari dan bisa dibuat. Dan paling sering digunakan untuk bidang ekonomi. Bisa teman-teman bayangkan mungkin saja selama ini kita terpengaruh oleh permainan domino para penguasa ekonomi (baca. Diktator yang lembut). Oh ya, maaf jika anda salah satu pelakunya, hehe.
Baca Juga: Kesalahan Self Lofe
Sejarah Efek Domino
Pada sekitar tahun 1950 istilah teori domino mulai sering terdengar.
Diawali pada kejadian kemenangan komunis di suatu negara yang secara cepat menimbulkan reaksi berantai yang berupa penguasaan kaum komunis di negara-negara tetangganya.
Dan orang yang pertama meng-istilahkan hal ini sebagai prinsip “falling domino” adalah President Dwight D. Eisenhower.
Untuk sejarah lebih jelasnya dapat anda baca sendiri di referensi akhir artikel ini. (Tentu saja jika anda orang yang menaruh minat pada sejarah).
Memanfaatkan Efek Domino
Karena saya tadi menyinggung bahwa kita bisa membuat efek domino ini, muncul beberapa pertanyaan.
seperti, apa alasan kita membuat efek domino? apakah bermanfaat?
Lantas bagaimana cara memanfaatkan efek domino?
Ada beberapa poin yang saya dapatkan mengenai tujuan kita membentuk sebuah rangkaian kejadian dengan prinsip “falling domino” ini. Diantaranya adalah :
- Untuk Ke-isengan.
- Untuk Experiment.
- Untuk Kepuasaan Diri.
- Untuk Mencapai Goal ( impian/cita-cita/tujuan).
Mungkin yang terbaik dari beberapa opsi diatas adalah yang terakhir. Namun kalau kita teliti lagi menggunakan pikiran (baca dengan pikiran – bacapikiran ya) pilihan terakhir juga dapat menjadi pilihan terjahat yang pernah ada.
Bagaiamana jika ternyata hitler juga memanfaatkan efek domino untuk mengontrol sebuah negara? siapa yang tahu? jadi baik dan buruknya tergantung masing-masing dari kita bukan? tidak hanya untuk pilihan terakhir tapi ketiga pilihan lainnya juga begitu.
Namun kali ini kita bahas pilihan yang terakhir.
Mencapai goal dalam hidup dengan efek domino.
Kita akan berlatih membuat sebuah efek domino yang akan kita arahkan untuk mencapai tujuan tertentu.
Selain bermanfaat sebagai blue print alur tujuan kita tetapi juga bermanfaat sebagai latihan berpikir analis. Bagaimana kita benar-benar membaca dengan pikiran apa yang akan terjadi jika terdapat sebuah kejadian.
Berikut adalah tahapan-tahapan untuk membuat domino kita sendiri :
- Rencanakan Goal Utama kita. Goal ini yang akan menjadi potongan domino terakhir kita. Sedikit tips, agar memperbesar tingkat keberhasilan. Gunakan Goal yang bersifat general, sehingga punya banyak jalan untuk mencapainya. Contoh : ingin tenar, ingin punya penghasilan tinggi dll.
- Tarik mundur. Bikinlah suatu drama mental yang berjalan mundur, contohnya goal anda adalah A cari apa yang membuat A bisa terjadi. Katakanlah B penyebabnya. Terus tarik mundur hingga mencapai sebuah tindakan yang paling kecil. Sehingga kita bisa memulainya dengan langkah kecil dan terus menerus menimbulkan hal paling besar. Goal terakhir. Ingin tenar -> Melalui video youtube -> menarik -> harus kreatif -> banyak wawasan, pantas di lihat -> belajar, belajar dandan -> dan seterusnya. Semakin kecil tiap langkah pada masing-masing domino semakin baik.
- Way Out. Karena domino kehidupan tidak selalu sama dengan domino asli, dengan probabilitas keberhasilannya yang tidak bisa di pastikan. Maka perlu di adakan sebuah alur domino bercabang. Tetapi pastikan cabang tersebut juga berakhir ke goal utama ( maka dari itu perlu memilih goal yang agak general). Contoh goal kita ingin tenar, domino kita ingin masuk film dengan casting, jika gagal beralih jalan dengan membuat video di youtube. Ingin punya penghasilan banyak, dengan cara pindah ke pekerjaan yang lebih baik. Sebelum pindah memiliki cabang perjalanan untuk menjadi pengusaha dengan modal yang sudah di rintis secara sambilan. Jadi ketika keluar dan ternyata tidak mendapat kerja masih bisa berpenghasilan dengan usaha itu.
- Falling. Dalam domino yang terpenting adalah jatuhnya, proses jatuh sehingga memberikan energi ke domino yang di belakangnya untuk jatuh. Dalam arti lain kita harus menjalankan prosesnya, jangan pikirkan hasilnya terlebih dahulu. Fokus pada proses jatuhnya domino ini, jika ternyata dia jatuh melenceng dari domino di belakangnya kita sudah bersiap-siap karena ada cabang yang sudah kita siapkan. Jangan melihat goal utama, tapi motivasi diri kita untuk sampai ke domino terdekat agar kita tidak melihat bahwa goal utama kita terlalu sulit di capai.
Penjelasan singkat tentang efek domino untuk saat ini sekian saja. Mungkin sudah terlalu banyak kata yang perlu teman-teman baca. Namun kata penutup ini mungkin layak untuk anda pikirkan.
Menjatuhkan 100 domino tidak perlu usaha yang besar, tiap domino sudah memiliki kekutan efek domino untuk jatuh.